Jasa Ekspor Impor: Produk Ekspor Impor Indonesia

 

Kegiatan ekspor impor sudah menjadi agenda wajib dalam perdagangan setiap negara. Kegiatan ekspor impor sangat penting untuk melakukan pertukaran produk berupa barang maupun jasa. Dengan kata lain, ekspor impor dilakukan untuk menutupi kekurangan ketersediaan produk suatu negara. Tanpa adanya kegiatan ekspor impor ini, itu artinya ada ketimpangan dalam neraca perdagangan suatu negara. Ketidakseimbangan neraca perdagangan, artinya perekonomian yang tidak berjalan dengan baik. Perekonomian yang tidak baik, pasti akan berdampak tidak baik bagi rakyat.  Artikel ekspor impor ini menjelaskan produk ekspor impor Indonesia. Mari kita lihat apakah neraca perdagangan Indonesia itu cukup bai atau tidak.

Definisi Ekspor Impor

Ekspor adalah sebuah kegiatan menjual barang maupun jasa pada negara lain. Sementara itu, impor merupakan kegiatan yang dilakukan sebaliknya. Yaitu, kegiatan membeli barang maupun jasa dari negara lain. Dengan bahasa yang lebih sederhana, ekspor berarti kegiatan menjual dan impor berarti kegiatan membeli.

Ketika ekspor sebuah negara lebih besar daripada impornya, itu artinya negera tersebut mengalami surplus perdagangan. Surplus perdagangan ini berdampak sangat baik terhadap perekonomian bangsa tersebut. Misalnya, China. Dengan kehebatan bangsa China membuat produk murah yang tampak begitu menarik, telah membuat negara ini bisa mengekspor barangnya ke seluruh dunia termasuk ke Amerika. Bahkan ada istilah ‘The China’ yang ditujukan bagi barang-barang buatan China.

Barang-barang buatan China itu mungkin saja kualitasnya masih kurang dibandingkan dengan produk serupa dari negara lain yang lebih mementingkan sebuah kualitas. Tetapi produk China ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat sehingga mereka tidak terlalu mempedulikan kualitas. Bagi mereka adalah mereka ingin memeliki barang tersebut walaupun dengan kualitas yang jauh lebih rendah.

Murahnya barang-barang dari China ini telah membuat banyak negara berpikir dan menerapkan strategi perdagangan baru dengan China. Amerika saja kelimpungan menghadapi serbuan barang-barang dari China apalagi Indonesia yangs ecar teknologi masih kalah jah dari Amerika. Orang China yang sangat kreatif dengan tenaga kerja yang murah, telah membuat bangsa Tirai Bambu itu mampu membuat barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat dengan biaya produksi yang sangat murah.

Bangsa Indonesia perlu menerapkan peraturan baru dalam hal ekspor impor ini agar ada proteksi terhadap semua barang dan jasa asli Indonesia. Bila tidak, maka pengusaha Indonesia akan lebih senang menjadi penyalur dan pedagang daripada memproduksi barang dagangan, Kalau hal ini terjadi, penduduk Indonesia yang berjumlah ratusan juta ini hanya bisa menjadi daerah pemasaran barang dari negera lain. Kalau ini terjadi, bangsa ini pasti akan semakin terpuruk dan utang luar negeri Indonesia akan semakin membengkak untuk mendanai pembelian barang dan jasa dari luar negeri.

Tujuan Ekspor Impor

Kegiatan ekspor impor dapat menghasilkan pemasukan bagi negara yang disebut devisa. Devisa adalah proses masuknya uang asing ke suatu negara yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran produk impor barang maupun jasa. Kegiatan ekspor impor tentu saja bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan menambah devisa.

Jika negara kita merasa kekurangan suatu produk maupun jasa atau memang sama sekali tidak menghasilkan produk tersebut, dilakukanlah kegiatan impor. Sebaliknya, jika negara kita mampu menghasilkan produk tertentu dalam jumlah melimpah dan dibutuhkan negara lain, dilakukanlah kegiatan ekspor.

Pada dasarnya, kegiatan ekspor impor dapat menguntungkan kedua negara yang melakukan transaksi atau kerja sama demi pemenuhan kebutuhan rakyatnya. Kalaupun satu negara mengalami surplus dan negara lainnya mengalami defisit, itu artinya negara yang mengalami defisit tersebut harus berbenah diri dan melakukan eveluasi apa yang salah dengan produknya yang tidak laku di pasaran negara lain. Kalau hal ini tidak cepat dilakukan, maka negara itu akan mengalami defisit perdagangan yang semakin parah. Tentunya hal ini akan menjadi satu preseden yang sangat tidak baik bagi perkembangan ekonomi negara yang bersangkutan.

Ada banyak cara meningkatkan perdagangan, misalnya, melarang ekspor bahan baku mentah secara langsung tanpa melalui proses pengalihan bahan baku mentah menjadi satu produk yang sudha jadi. Misalnya, hasil rotan Indonesia yang cukup bagus itu tidakboleh dijual dalam bentuk rotan mentah. Rotan-rotan itu harus diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi, baru setelah itu diekspor. Kalau bahan baku rotan diekspor langsung, maka bisa jadi barang jadi yang terbuat dari rotan itu masuk lagi ke Indonesia. Hal ini telah terjadi sehingga produk rotan dalam bentuk barang jadi dari Indonesia kalah bersaing dengan produk China yang menggunakan rotan Indonesia.

Produk Ekspor Impor Indonesia

Secara keseluruhan, produk ekspor impor dikelompokkan ke dalam 2 jenis, barang migas serta barang nonmigas. Barang migas merupakan barang yang berbentuk minyak bumi dan gas. Produk migas tentu saja diperoleh dari penambangan. Sementara itu, produk nonmigas dihasilkan dari pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, dan hasil tambang yang bukan minyak bumi dan gas.

Komoditi Ekspor Indonesia

Komoditi ekspor Indonesia dihasilkan dari pertanian, perikanan, pertambangan, industri, hutan, dan jasa. Berikut ini merupakan beberapa komoditi ekspor Indonesia. Beberapa produk ekspor andalan Indonesia masih berasal dari alam yang memang masih memberikan hasil yang bagus bagi para penghuninya. Komoditi ekspor itu, antara lain, yaitu, hasil pertanian, meliputi kopi, karet, kelapa sawit, lada, kina, teh, coklat, dan tembakau. Untuk kelapa sawit, saat ini Indonesia malah bisa mengalahkan Malaysia. Indonesia merupakan negara dengan produksi kelapa sawit paling besar di dunia.

Persoalan kelapa sawit ini walau rumit, tetapi hasilnya memang menjadi salah satu andalan bangsa Indonesia. Selain kelapa sawit dan produk-produk dari alam yang telah disebutkan tadi, ada juga  hasil hutan, meliputi kayu dan rotan. Hasil perikanan, meliputi berbagai ikan yang mayoritas berasal dari laut, di antaranya cakalang, udang, bandeng, dan ikan tuna. Hasil pertambangan, meliputi aluminium, batu bara, emas, dan tembaga. Hasil industri, meliputi pupuk, pakaian jadi, semen, dan tekstil. Produk jasa melalui pengiriman tenaga kerja ke negara lain. Di antaranya, Malaysia, Singapura, Arab Saudi, Jepang.

Baca Juga : Tatalaksana Ekspor dan Impor Bidang Kepabeanan

Komoditi Impor Indonesia

Barang-barang impor yang masuk ke Indonesia pun tidak kalah banyak. Baik yang berupa bahan baku, bahan modal, dan bahan penolong. Bahan-bahan itu tentunya sangat dibutuhkan oleh industri yang ada di Indonesia.

Berikut ini merupakan barang-barang yang diimpor Indonesia. Misalnya, untuk menjadi pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di dunia, pabrik-pabrik kelapa sawait yang ada di Indonesia ternyata mengambil suku cadang mesin pengelolaan kelapa sawit dari Malaysia. Produk lokal belum mampu bersaing dengan produk impor dari Malaysia. Inilah yang dimaksudkan dengan proses saling tukar barang produksi.

Di antara produk impor lainnya yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah barang-barang konsumsi, meliputi makanan, minuman, mentega, susu, daging, dan beras. Bahan baku industri serta bahan penolong, meliputi bahan-bahan kimia, kertas, obat-obatan, serta kendaraan bermotor. Barang modal, meliputi mesin, suku cadang, pesawat terbang, komputer, serta berbagai alat berat.

Produk pertanian, meliputi terigu, kacang kedelai, beras, dan buah-buahan. Hasil peternakan, meliputi susu dan daging. Hasil pertambangan, meliputi minyak bumi dan gas. Barang industri, meliputi bahan kimia, barang elektronik, dan kendaraan. Produk jasa dengan mendatangkan tenaga ahli dari luar negeri.

Terkait dengan kebutuhan impor ini, terkadang Indonesia menghadapi kesulitan yang sangat mengganggu kehidupan masyarakat kecil. Misalnya, impor kedelai dari Amerika yang dipatok dengan harga yang sangat mahal, telah mematikan beberapa pengusaha tahu tempe di tanah air. Apa yang terjadi selanjutnya adalah menghilangnya salah satu bahan penambah protein yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan penghasilan menengah ke bawah. Mereka berharap bahwa tahu dan tempe yang masih murah itu akan memberikan sedikit tambahan protein. Tetapi kalau tempe dan tahu pun menghilang karena harga kedelai mahal, maka apa yang harus diharapkan lagi. Padahal harga telur ayam atau telur-telur unggas yang lain pun sangat mahal.

Nasib rakyat kecil sangat bergantung kepada pemerintah. Tanpa adanya perhatian dan toleransi yang sangat bagus dari pemerintah, rakyat akan menjadi sengsara. Para petani Indonesia kesulitan menanam kedelai karena lahan yang tidak cocok untuk kedelai dan jumalh lahan yang juga semakin sempit.

Itulah gambaran singkat mengenai isi artikel ekspor impor Indonesia. Semoga bermanfaat!

Sumber: http://www.anneahira.com

MENGAPA KONSULTAN TRAINING PENTING UNTUK  KESUKSESAN BISNIS ANDA?
13Agu

MENGAPA KONSULTAN TRAINING PENTING UNTUK  KESUKSESAN BISNIS ANDA?

Di dunia bisnis yang penuh tantangan dan dinamis ini, keberhasilan suatu perusahaan sangat tergantung pada kualitas dan keterampilan tenaga kerjanya. Untuk mencapai keunggulan kompetitif dan memastikan pencapaian tujuan strategis, pelatihan karyawan menjadi investasi yang sangat penting. Di sinilah peran konsultan training menjadi sangat relevan. BMG Consulting memahami pentingnya training yang efektif dalam mendorong pertumbuhan dan […]

Strategi Sukses Bisnis: Manfaat Konsultan Training dari BMG Consulting
13Agu

Strategi Sukses Bisnis: Manfaat Konsultan Training dari BMG Consulting

Di era globalisasi dan transformasi digital, setiap perusahaan di hadapkan pada tantangan untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia mereka. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang menjadi kunci keberhasilan. BMG Consulting hadir untuk menjawab kebutuhan ini dengan menawarkan layanan konsultan training yang komprehensif dan berorientasi pada hasil. Konsultan training […]

Meningkatkan Keselamatan Kerja, Perusahaan Nikel Terapkan SMK3
29Jul

Meningkatkan Keselamatan Kerja, Perusahaan Nikel Terapkan SMK3

Di tengah upaya untuk memperkuat sistem keselamatan kerja, PT GNI, perusahaan nikel yang beroperasi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, telah mengambil langkah signifikan dengan mengadopsi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mematuhi peraturan dan standar keselamatan yang berlaku, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas lingkungan kerja secara keseluruhan. DEFINISI […]

Scroll to Top